Nama : Niser
No Reg : 1215106068
PENELITIAN META ANALISIS
Pendahuluan
Meta-analisis merupakan
suatu teknik statistika yang menggabungkan dua atau lebih penelitian sejenis
sehingga diperoleh paduan data secara kuantitatif. Dilihat dari
prosesnya, meta-analisis merupakan suatu studi observasional retrospektif,
dalam artian peneliti membuat rekapitulasi data tanpa melakukan manipulasi
eksperimental. Meta-analysis lebih tidak bersifat subjektif dibandingkan
dengan metode tinjauan lain. Meta analysis tidak fokus pada
kesimpulan yang didapat pada berbagai studi, melainkan fokus pada data, seperti
melakukan operasi pada variabel- variabel, besarnya ukuran efek, dan ukuran
sampel. Untuk mensintesis literatur riset, meta-analysis statistikal
menggunakan hasil akhir dari studi-studi yang serupa seperti ukuran efek, atau
besarnya efek.
Meta-analysis memungkinkan
adanya pengkombinasian hasil-hasil yang beragam dan memperhatikan ukuran sampel
relatif dan ukuran efek. Hasil dari tinjauan ini akurat mengingat jangkauan
analisis ini yang sangat luas dan analisis yang
terpusat. Meta-analysis juga menyediakan jawaban terhadap masalah
yang diperdebatkan karena adanya konflik dalam penemuan-penemuan beragam studi
serupa.
Penelitian
Meta Analisis
Penelitian meta analisis sebagai
suatu penelitian yang terkini juga telah para tokoh definisikan, antara lain
sebagai berikut:
1. Glass (1981) mengemukakan bahwa Meta analisis merupakan analisis
kuantitatif dan menggunakan sejumlah data yang cukup banyak serta menerapkan
metode statistik dengan mempraktekkannya dalam mengorganisasikan sejumlah
informasi yang berasal dari sampel besar yang fungsinya untuk melengkapi
maksud-maksud lainnya.
2. Borg (1983) mengungkapkan bahwa meta analisis merupakan teknik pengembangan
paling baru untuk menolong peneliti menemukan kekonsistenan atau
ketidakkonsistenan dalam pengkajian hasil silang dari hasil penelitian.
3. Soekamto (1988) mengatakan bahwa sifat meta analisis antara lain
kuantitatif, dan memakai analisis statistik untuk memperoleh seri informasi
yang berasal dari sejumlah data dari penelitian-penelitian sebelumnya.
4. Sutjipto (1995) bahwa meta-analisis adalah salah satu upaya untuk merangkum
berbagai hasil penelitian secara kuantitatif.
5. Sugiyanto (2004) Meta-analisis merupakan studi dengan cara menganalisis
data yang berasal dari studi primer. Hasil analisis studi primer dipakai
sebagai dasar untuk menerima atau mendukung hipotesis, menolak atau
menggugurkan hipotesis yang diajukan oleh beberapa peneliti.
Jadi, dari beberapa pengertian di atas menurut para ahli dapat disimpulkan, meta-analisis sebagai suatu teknik ditujukan untuk menganalisis
kembali hasil-hasil penelitian yang diolah secara statistik berdasarkan
pengumpulan data primer. Hal ini dilakukan untuk mengkaji keajegan atau
ketidakjegan hasil penelitian yang disebabkan semakin banyaknya replikasi atau
verifikasi penelitian,yang sering kali justru memperbesar terjadinya variasi
hasil penelitian.
Tujuan
Penelitian Meta Analisis
Tujuan
Penelitian meta-analisis pada umumnya yaitu:
·
Untuk memperoleh estimasi effect
size, yaitu kekuatan hubungan ataupun besarnya perbedaan antar-variabel
·
Melakukan
inferensi dari data dalam sampel ke populasi, baik dengan uji hipotesis (nilai
p) maupun estimasi (interval kepercayaan)
·
Melakukan
kontrol terhadap variabel yang potensial bersifat sebagai perancu (confounding)
agar tidak mengganggu kemaknaan statistik dari hubungan atau perbedaan.
Jenis – jenis Penelitian Meta Analisis
Beberapa jenis penelitian Meta Analisis yang dapat dilakukan, diantaranya:
- Penelitian Eksperimental Penelitian eksperimental adalah metode ilmiah
yang paling meyakinkan. Karena peneliti sebenarnya memberikan perlakuan
yang berbeda dan kemudian studi efek mereka, hasil dari penelitian jenis
ini cenderung mengarah pada menerima atau menolak interpretasi secara
jelas.
- Penelitian Korelasional Jenis penelitian ini dapat membantu kita
membuat prediksi lebih cerdas. Singkatnya, penelitian korelasional
bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana variabel yang satu atau lebih ada
hubungan dari beberapa tipe. Pendekatan ini memerlukan manipulasi tidak
ada pada bagian peneliti selain melayani iklan-instrumen (s) yang
diperlukan untuk mengumpulkan data yang diinginkan.
- Penelitian Penyebab-Perbandingan Tipe lain dari penelitian ini
dimaksudkan untuk menentukan penyebab atau konsekuensi dari perbedaan
antara kelompok-kelompok orang, ini disebut kembali pencarian
kausal-komparatif. Namun demikian, meskipun masalah penafsiran, studi
kausal-komparatif adalah nilai dalam mengidentifikasi kemungkinan penyebab
variasi yang diamati dalam pola perilaku siswa. Dalam hal ini, mereka
sangat mirip dengan studi korelasional.
- Penelitian Survei Tipe lain dari menentukan data penelitian untuk
memperoleh karakteristik yang spesifik sebuah kelompok. Ini disebut survei
pencarian ulang. Ini macam pertanyaan terbaik dapat dijawab melalui
berbagai teknik survei yang mengukur sikap berbagai faktor terhadap
kebijakan pemerintahan. Sebuah survei deskriptif melibatkan pasangan
pertanyaan yang sama menanyakan (sering disiapkan dalam bentuk pertanyaan
tertulis kuesioner atau tes kemampuan) dari sejumlah besar individu
seluruh siswa melalui pos, melalui telepon, atau secara pribadi. Ketika
sebuah jawaban untuk satu set pertanyaan diminta secara pribadi,
penelitian ini disebut wawancara. Kemudian tanggapan dicatat dan
dilaporkan, biasanya dalam bentuk frekuensi atau persentase dari mereka
yang menjawab dengan cara tertentu untuk setiap pertanyaan.
- Penelitian Etnografi Penekanan dalam jenis penelitian adalah
mendokumentasikan atau menggambarkan pengalaman sehari-hari individu
dengan mengamati dan wawancara mereka dan orang lain yang relevan. Sebuah
ruang kelas SD, misalnya, mungkin dapat diamati pada kebiasan sebagai
dasar, para siswa dan guru dilibatkan mungkin diwawancarai dalam upaya
untuk menjelaskan, sepenuhnya dan sebanyak mungkin, apa yang terjadi di
kelas.
- Penelitian Sejarah Anda mungkin sudah akrab dengan sejarah-pencarian
kembali. Dalam hal ini jenis penelitian, beberapa aspek masa lalu
dipelajari, baik oleh meneliti dokumen periode atau oleh individu
wawancara yang hidup selama ini. Peneliti kemudian mencoba untuk
merekonstruksi sebagai ketepatan mungkin apa yang selama waktu itu dan
untuk menjelaskan mengapa hal itu terjadi. Masalah utama dalam penelitian
sejarah adalah memastikan bahwa dokumen atau individu benar-benar datang dari
(atau hidup selama) periode yang diteliti, dan sekali ini tidak dapat
dipungkiri, bahwa memastikan apakah dokumen atau perkataan individu itu
benar.
- Penelitian Tindakan Penelitian Tindakan berbeda dari semua metodologi
sebelumnya dengan dua cara mendasar. Yang pertama adalah bahwa
generalisasi untuk orang lain, pengaturan, atau situasi adalah minimal
penting. Mencari generalisasi yang kuat, penelitian tindakan (sering guru
atau profesional pendidikan lainnya, lebih baik daripada peneliti
profesional) fokus pada mendapatkan informasi yang akan mampu untuk
merubah kondisi mereka dalam situasi tertentu yang mereka secara pribadi
terlibat.
Metode pada Penelitian Meta Analisis
Penelitian meta
analisis ini merupakan penelitian yang menggunakan data sekunder berupa
data-data dari hasil penelitian sebelumnya. Dengan demikian
penelitian ini dapat disebut sebagai penelitian yang bersifat ex post facto
yang berbentuk survey dan analisis kepustakaan terhadap penelitian-penelitian
yang telah dilakukan.
Ada beberapa cara yang dapat
dilakukan untuk melaksanakan suatu meta analisis:
1. Glass (1981) fokus pada deteksi dari moderator variabel.
2. Hedges dan Olkin (1985) memakai teknik weighted least squares
3. Rosenthal dan Rubin (1991) sama seperti Hedges-Olkin, bedanya hanya pada
test signifikansi untuk mengkombinasikan effect size
4. Hunter dan Schmidt (1990) bedanya dengan yang lain adalah metode ini
berusaha mengkoreksi error potensial sebelum
meta-analysis mengintegrasikan effect study antar studi.
5. Analysis of Moderator EffectsBerikut ini adalah Metode umum dalam Detecting/Assessing
Moderator Effects
a) Graphing – OLS regression
b) Q Stastistics (chi-square test) – WLS regression
c) Variance analysis – Partition test
d) Outlier test
6. Mediator Assessment Methods
Merupakan teknik yang penting dalam metode meta-analysis yang berfungsi
untuk meng-address hubungan struktural, menganalisa apakah korelasi matriks
dari populasi umum mendasari sebuah himpunan dari hasil empiris yang
didapatkan. Ada dua alternatif pendekatan untuk mempelajari mediator effect,
yaitu:
a. Mengkombinasi dan menganalisa korelasi pengembangan meta-analysis
b. Studi koefisien secara langsung dari kepentingan sebagai effect size
Tehnik Hunter dan Schmidt lebih sering digunakan karena teknik ini dianggap
oleh para peneliti sebagai teknik yang paling lengkap, karena selain
dapat dipergunakan untuk mengkaji effect size, teknik Hunter Schimidt dapat
juga dipergunakan untuk mengkoreksi kesalahan sebagai akibat error of
measurement, maupun man made error (artifact) yang lain.
Hunter, J.E., & Schmidt, F.L.(1990 )mengemukakan langkah-langkah/metode
analisis korelasi meta-analisis dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
a. Transformasi harga F ke dalam t, d, dan r
b. Bare Bone Meta Analysis: Koreksi Kesalahan sampel :
1.
Menghitung mean korelasi populasi
2.
Menghitung varians rxy
3.
Menghitung varians kesalahan
pengambilan sampel
4.
Dampak pengambilan sampel
c. Artefak yang lain: Koreksi Kesalahan Pengukuran
1.
Menghitung mean gabungan
2.
Menghitung korelasi populasi yang
dikoreksi oleh kesalahan pengukuran
3.
Interval kepercayaan
4.
Dampak variasi reliabilitas
http://qoskawza.blogspot.com/2013/04/penelitian-meta-analysis.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar