Senin, 08 April 2013

PENELITIAN META ANALISIS


Nama : Niser
No Reg : 1215106068

PENELITIAN META ANALISIS

Pendahuluan
Meta-analisis merupakan suatu teknik statistika yang menggabungkan dua atau lebih penelitian sejenis   sehingga diperoleh paduan data secara kuantitatif. Dilihat dari prosesnya, meta-analisis merupakan suatu studi observasional retrospektif, dalam artian peneliti membuat rekapitulasi data tanpa melakukan manipulasi eksperimental. Meta-analysis lebih tidak bersifat subjektif dibandingkan dengan metode tinjauan lain. Meta analysis tidak fokus pada kesimpulan yang didapat pada berbagai studi, melainkan fokus pada data, seperti melakukan operasi pada variabel- variabel, besarnya ukuran efek, dan ukuran sampel. Untuk mensintesis literatur riset, meta-analysis statistikal menggunakan hasil akhir dari studi-studi yang serupa seperti ukuran efek, atau besarnya efek.
Meta-analysis memungkinkan adanya pengkombinasian hasil-hasil yang beragam dan memperhatikan ukuran sampel relatif dan ukuran efek. Hasil dari tinjauan ini akurat mengingat jangkauan analisis ini yang sangat luas dan analisis yang terpusat. Meta-analysis juga menyediakan jawaban terhadap masalah yang diperdebatkan karena adanya konflik dalam penemuan-penemuan beragam studi serupa.

Penelitian Meta Analisis
Penelitian meta analisis sebagai suatu penelitian yang terkini juga telah para tokoh definisikan, antara lain sebagai berikut:
1.      Glass (1981) mengemukakan bahwa Meta analisis merupakan analisis kuantitatif dan menggunakan sejumlah data yang cukup banyak serta menerapkan metode statistik dengan mempraktekkannya dalam mengorganisasikan sejumlah informasi yang berasal dari sampel besar yang fungsinya untuk melengkapi maksud-maksud lainnya. 
2.      Borg (1983) mengungkapkan bahwa meta analisis merupakan teknik pengembangan paling baru untuk menolong peneliti menemukan kekonsistenan atau ketidakkonsistenan dalam pengkajian hasil silang dari hasil penelitian.
3.      Soekamto (1988) mengatakan bahwa sifat meta analisis antara lain kuantitatif, dan memakai analisis statistik untuk memperoleh seri informasi yang berasal dari sejumlah data dari penelitian-penelitian sebelumnya.
4.      Sutjipto (1995) bahwa meta-analisis adalah salah satu upaya untuk merangkum berbagai hasil penelitian secara kuantitatif.
5.      Sugiyanto (2004) Meta-analisis merupakan studi dengan cara menganalisis data yang berasal dari studi primer. Hasil analisis studi primer dipakai sebagai dasar untuk menerima atau mendukung hipotesis,  menolak atau menggugurkan hipotesis yang diajukan oleh beberapa peneliti.
Jadi, dari beberapa pengertian di atas menurut para ahli dapat disimpulkan,  meta-analisis sebagai suatu teknik ditujukan untuk menganalisis kembali hasil-hasil penelitian yang diolah secara statistik berdasarkan pengumpulan data primer. Hal ini dilakukan untuk mengkaji keajegan atau ketidakjegan hasil penelitian yang disebabkan semakin banyaknya replikasi atau verifikasi penelitian,yang sering kali justru memperbesar terjadinya variasi hasil penelitian.

Tujuan Penelitian Meta Analisis
Tujuan Penelitian meta-analisis pada umumnya yaitu:
·         Untuk memperoleh estimasi effect size, yaitu kekuatan hubungan ataupun besarnya perbedaan antar-variabel
·          Melakukan inferensi dari data dalam sampel ke populasi, baik dengan uji hipotesis (nilai p) maupun estimasi (interval kepercayaan)
·          Melakukan kontrol terhadap variabel yang potensial bersifat sebagai perancu (confounding) agar tidak mengganggu kemaknaan statistik dari hubungan atau perbedaan.

Jenis – jenis Penelitian Meta Analisis
Beberapa jenis penelitian Meta Analisis yang dapat dilakukan, diantaranya:
  1. Penelitian Eksperimental Penelitian eksperimental adalah metode ilmiah yang paling meyakinkan. Karena peneliti sebenarnya memberikan perlakuan yang berbeda dan kemudian studi efek mereka, hasil dari penelitian jenis ini cenderung mengarah pada menerima atau menolak interpretasi secara jelas.
  2. Penelitian Korelasional Jenis penelitian ini dapat membantu kita membuat prediksi lebih cerdas. Singkatnya, penelitian korelasional bertujuan untuk menyelidiki sejauh mana variabel yang satu atau lebih ada hubungan dari beberapa tipe. Pendekatan ini memerlukan manipulasi tidak ada pada bagian peneliti selain melayani iklan-instrumen (s) yang diperlukan untuk mengumpulkan data yang diinginkan.
  3. Penelitian Penyebab-Perbandingan Tipe lain dari penelitian ini dimaksudkan untuk menentukan penyebab atau konsekuensi dari perbedaan antara kelompok-kelompok orang, ini disebut kembali pencarian kausal-komparatif. Namun demikian, meskipun masalah penafsiran, studi kausal-komparatif adalah nilai dalam mengidentifikasi kemungkinan penyebab variasi yang diamati dalam pola perilaku siswa. Dalam hal ini, mereka sangat mirip dengan studi korelasional.
  4. Penelitian Survei Tipe lain dari menentukan data penelitian untuk memperoleh karakteristik yang spesifik sebuah kelompok. Ini disebut survei pencarian ulang. Ini macam pertanyaan terbaik dapat dijawab melalui berbagai teknik survei yang mengukur sikap berbagai faktor terhadap kebijakan pemerintahan. Sebuah survei deskriptif melibatkan pasangan pertanyaan yang sama menanyakan (sering disiapkan dalam bentuk pertanyaan tertulis kuesioner atau tes kemampuan) dari sejumlah besar individu seluruh siswa melalui pos, melalui telepon, atau secara pribadi. Ketika sebuah jawaban untuk satu set pertanyaan diminta secara pribadi, penelitian ini disebut wawancara. Kemudian tanggapan dicatat dan dilaporkan, biasanya dalam bentuk frekuensi atau persentase dari mereka yang menjawab dengan cara tertentu untuk setiap pertanyaan.
  5. Penelitian Etnografi Penekanan dalam jenis penelitian adalah mendokumentasikan atau menggambarkan pengalaman sehari-hari individu dengan mengamati dan wawancara mereka dan orang lain yang relevan. Sebuah ruang kelas SD, misalnya, mungkin dapat diamati pada kebiasan sebagai dasar, para siswa dan guru dilibatkan mungkin diwawancarai dalam upaya untuk menjelaskan, sepenuhnya dan sebanyak mungkin, apa yang terjadi di kelas.
  6. Penelitian Sejarah Anda mungkin sudah akrab dengan sejarah-pencarian kembali. Dalam hal ini jenis penelitian, beberapa aspek masa lalu dipelajari, baik oleh meneliti dokumen periode atau oleh individu wawancara yang hidup selama ini. Peneliti kemudian mencoba untuk merekonstruksi sebagai ketepatan mungkin apa yang selama waktu itu dan untuk menjelaskan mengapa hal itu terjadi. Masalah utama dalam penelitian sejarah adalah memastikan bahwa dokumen atau individu benar-benar datang dari (atau hidup selama) periode yang diteliti, dan sekali ini tidak dapat dipungkiri, bahwa memastikan apakah dokumen atau perkataan individu itu benar.
  7. Penelitian Tindakan Penelitian Tindakan berbeda dari semua metodologi sebelumnya dengan dua cara mendasar. Yang pertama adalah bahwa generalisasi untuk orang lain, pengaturan, atau situasi adalah minimal penting. Mencari generalisasi yang kuat, penelitian tindakan (sering guru atau profesional pendidikan lainnya, lebih baik daripada peneliti profesional) fokus pada mendapatkan informasi yang akan mampu untuk merubah kondisi mereka dalam situasi tertentu yang mereka secara pribadi terlibat.

Metode pada Penelitian Meta Analisis
Penelitian meta analisis ini merupakan penelitian yang menggunakan data sekunder berupa data-data dari hasil penelitian sebelumnya.  Dengan demikian penelitian ini dapat disebut sebagai penelitian yang bersifat ex post facto yang berbentuk survey dan analisis kepustakaan terhadap penelitian-penelitian yang telah dilakukan.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melaksanakan suatu meta analisis:
1.      Glass (1981) fokus pada deteksi dari moderator variabel.
2.      Hedges dan Olkin (1985) memakai teknik weighted least squares
3.      Rosenthal dan Rubin (1991) sama seperti Hedges-Olkin, bedanya hanya pada test    signifikansi untuk mengkombinasikan effect size
4.      Hunter dan Schmidt (1990) bedanya dengan yang lain adalah metode ini berusaha    mengkoreksi error potensial sebelum meta-analysis mengintegrasikan effect study antar studi.
5.      Analysis of Moderator EffectsBerikut ini adalah Metode umum dalam Detecting/Assessing Moderator Effects
a)   Graphing – OLS regression 
b)   Q Stastistics (chi-square test) – WLS regression 
c)    Variance analysis – Partition test
d)   Outlier test



6.      Mediator Assessment Methods 
Merupakan teknik yang penting dalam metode meta-analysis yang berfungsi untuk meng-address hubungan struktural, menganalisa apakah korelasi matriks dari populasi umum mendasari sebuah himpunan dari hasil empiris yang didapatkan. Ada dua alternatif pendekatan untuk mempelajari mediator effect, yaitu:
a. Mengkombinasi dan menganalisa korelasi pengembangan meta-analysis
b. Studi koefisien secara langsung dari kepentingan sebagai effect size

Tehnik Hunter dan Schmidt lebih sering digunakan karena teknik ini dianggap oleh para peneliti sebagai teknik yang  paling lengkap, karena selain dapat dipergunakan untuk mengkaji effect size, teknik Hunter Schimidt dapat juga dipergunakan untuk mengkoreksi kesalahan sebagai akibat error of measurement, maupun man made error (artifact) yang lain.
Hunter, J.E., & Schmidt, F.L.(1990 )mengemukakan langkah-langkah/metode analisis korelasi meta-analisis dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut: 
a. Transformasi harga F ke dalam t, d, dan r
b. Bare Bone Meta Analysis: Koreksi Kesalahan sampel :
1.      Menghitung mean korelasi populasi
2.      Menghitung varians rxy
3.      Menghitung varians kesalahan pengambilan sampel
4.      Dampak pengambilan sampel
c. Artefak yang lain: Koreksi Kesalahan Pengukuran 
1.      Menghitung mean gabungan
2.      Menghitung korelasi populasi yang dikoreksi oleh kesalahan pengukuran
3.      Interval kepercayaan
4.      Dampak variasi reliabilitas

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar