Anggota Kelompok :
Erwin A 1215106100
Gusti N A P 1215106076
Niser 1215106068
PENULISAN BUKU TEKS PELAJARAN
Sebelum
memulai cara penulisan buku teks
pelajaran, kita akan membahas sedikit apa itu buku ? Buku adalah kumpulan dari
lembaran kertas yang berisi tulisan (pesan atau informasi) lalu dijilid menjadi
satu serta diberi cover. Ada jumlah minimal halaman pada buku, menurut UNESCO,
sebuah buku harus memiliki jumlah halaman minimal 48 halaman.Buku memiliki
banyak jenis salah satunya buku berdasarkan peruntukkannya yang dibagi mennjadi
dua yaitu buku sekolah dan buku umum. Buku teks pelajaran termasuk kedalam
kategori buku sekolah.
Menurut Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 11 Tahun 2005 Pasal 1, buku teks pelajaran adalah
buku acuan wajib untuk digunakan di sekolah yang memuat materi pembelajaran
dalam rangka peningkatan keimanan dan ketakwaan, budi pekerti dan kepribadian,
kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kepekaan dan kemampuan
estetis, potensi fisik dan
kesehatan yang disusun berdasarkan Standar Nasional Pendidikan.
Buku teks pelajaran dapat digunakan
oleh guru serta siswa. Dalam penulisan buku teks pelajaran ada standar yang
harus dipenuhi antara lain : kelayakan isi, bahasa, penyajian, dan kegrafikaan
buku teks pelajaran. Dalam penulisan buku teks pun ada kemampuan yang harus
dimiliki penulisnya dalam menulis seperti penulis harus mengetahui apa yang ia
tulis dalam arti lain penulis harus menguasai materi yang akan ditulis. Oleh
karena itu dalam pembuatan atau penulisan buku teks pelajaran tidaklah
sembarangan, penulisannya harus memerhatikan ke-4 standar tadi. Nah oleh sebab
itu, dalam artikel ini akan dibahas hal-hal penting apa saja yang harus
diperhatikan dalam penulisan buku teks.
Pembahasan
Seperti penjelasan di atas bahwa untuk membuat atau menulis sebuah buku
teks pelajaran memerlukan kemampuan yang cukup, setidaknya penulis menguasai
materi yang akan ditulis ke buku ajar tersebut. Selain itu juga seorang penulis
juga harus memerhatikan ke-4 hal yaitu kelayakan isi, bahasa, penyajian, dan
kegrafikaan karena buku teks harus terbaca dan terpahami oleh setiap siswa
berdasarkan jenjang dan kategorinya. Dibawah ini merupakan hal-hal penting
yang perlu diperhatikan. Penulisan buku teks pelajajaran dapat diawali dengan
tahapan-tahapan sebagai berikut :
1.
Penulis membaca dan
menelaah Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar (SKKD).
SKKD adalah standar isi buku yang mengacu kepada kurikulum yang sedang
digunakan. Penulis juga bisa melihat Permendiknas Nomor 22 Tahun berisi
Standar Isi. Standar Isi itu berisi materi-materi umum yang masih perlu
dijabarkan. Materi umum itu disebut Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
(SKKD).
2.
Menyusun peta konsep.
Peta konsep yang dimaksud seperti daftar isi. Peta konsep digunakan untuk
mendistribusikan materi yang mengacu pada SKKD.
3. Pada tahap ini penulis mulai mengumpulkan materi yang
relevan dengan SKKD dan dijabarkan sesuai dengan peta konsep yang dibuat tadi.
Dalam mengumpulkan materi penulis sebaiknya memperhatikan hal ini seperti :
·
Materi yang dikumpulkan dari berbagai sumber sebaikknya memuat sekurang
kurangnya dari materi minimal yang harus dikuasai peserta didik.
·
Isi materi harus relevan dengan tujuan dan sesuai dengan kemampuan yang
akan dicapai
·
Materi sesuai dengan ilmu pengetahuan yang bersangkutan
·
Materi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat itu
·
Materi sesuai dengan jenjang dan sasaran
·
Isi dan bahan mengacu pengembangan konsep, prinsip, teori
·
Pada materi tidak mengandung muatan politis maupun hal yang berbau SARA
maupun pornografi.
Setelah penulis memerhatikan
hal-hal yang diatas sekaligus telah mengumpulkan berbagai sumber/referensi
materi, maka penulis mulai langkah penyajian dari materi yang telah dikumpulkan
tadi. Syarat dari penyajian yang baik antara lain :
·
Penyajian dari materi tersebut haruslah teratur serta sesuai dengan BAB
materi
·
Saling memperkuat dengan bahan lain dan kontekstual maksudnya adanya
keterkaitan antar materi yang disajikan.
·
Buku yangyang dibuat dapat menarik minat dan
perhatian sasaran pembaca
·
Buku dapat menantang dan
merangsang untuk dibaca dan dipelajari
·
Mengacu pada aspek koginitif, afektif dan psikomotor
·
Penyajian menggunakan bahasan ilmiah dan formal
·
Buku teks menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
·
Menggunakan kalimat yang sesuai dengan kematangan dan perkembangan
sasaran pembaca.
·
Menggunakan istilah, kosakata, indeks, simbol yang mempermudah pemahaman
pembaca
·
Menggunakan kata kata terjemahan yang dibakukan
Dan yang terakhir penulis perhatikan ialah ilustrasi. Penggunaan ilustrasi
pada buku teks pun juga memiliki syarat sendiri antara lain :
·
Relevan dengan konsep, prinsip yang disajikan.
·
Tidak mengunakan kesinambungan antar kalimat. Antar bagian dan antar paragraph.
·
Merupakan bagian terpadu dari bahan ajar
·
Jelas, baik dan merupakan hal-hal esensial yang dapat membantu memperjelas
materi
Jadi pada langkah ke-3
ini secara garis besar ada 4 hal penting yang harus diperhatikan oleh penulis
antara lain isi,penyajian,bahasa dan ilustrasi.
4.
Menulis sesuai dengan
sistematika atau kerangka dari buku teks
Penulis dapat memulai penulisannya dengan sesuai sistematika penulisan buku
teks. Sistematika dari isi buku teks meliputi :
Bagian awal :
1. Halaman cover, bersisi
tentang judul, pengarang, gambar sampul , nama departemen, tahun terbit.
2. Halaman judul , berisi
judul, pengarang/penulis, gambar sampul, tahun terbit, nama depertemen
3. Daftar isi, yang
membuat, judul bab, sub bab, dan nomor halaman
4. Daftar lain seperti :
daftar gambar, daftar table, daftar lampiran.
Bagian isi :
1. Bagian ini berisi bab-bab,
setiap bab terdiri sub bab-sub bab
2. Pokok pokok bahasan
3. Memuat uraian
penjelasan, proses operasional atau langkah kerja dari setiap bab maupun sub
bab.
4. Berisi informasi
umumnya diakhiri dengan rangkuman dan latihan soal.
Bagian akhir
1. Lampiran, bila
lampiran lebih dari satu lembar harus diberi nomor urut
2. Glosarium (jika ada),
kata/istilah yang berhubungan dengan uraian diktat sehingga memudahkan
pemahaman pembanca
3. Kepustakaan
4. Indeks yaitu
pencantuman indeks dimaksudkan sebagai petunjuk untuk mengetahui dengan
mudah uraian suatu teori, atau fakta yang terdapat pada halaman tertentu
5. Langkah berikutnya bisa disebut penulis melakukan
penyuntingan terhadap buku ajar.
Penulis bisa melihat
instrumen penilaian buku teks pelajaran untuk menyunting. Dengan
menyunting, penulis dapat mengetahui kesalahan-kesalahan pada penulisan
sebelumnya.
Sumber referensi :
Judul : Cara Mudah Menulis Buku
Penulis : Johan Wahyudi
Judul : Teknik menyusun buku teks
Penulis : Johan Wahyudi
Judul : Pembuatan buku teks pelajaran
Penulis : Agus Wuryanto
Judul : Makalah penulisan bahan ajar dan buku
Penulis : Fikarsul
Judul : Menulis buku teks
Penulis : Sawali Tuhusetya
Artikel pertama mengenai cara atau langkah dalam menyusun buku teks dan buku pengayaan. Artikel ke 2, mengenai cara atau langkah-langkah dalam menyusun buku teks namun berbeda dengan artikel pertama. Artikel kedua ini lebih menjelaskan langkah-langkah menulis buku teks sampai tahap penyuntingan. Pada artikel ke 3, mengenai prinsip-prinsip pembuatan buku teks, perbedaan buku teks pelajaran dan modul.,dan juga bagian-bagian buku teks pelajaran, sistemmatika penulisan, pengetikan naskah, penggunaan bahasa indonesia yang baik, ilustrasi, petunjuk teknis. Artikel ke-4, lebih menjelaskan kelayakan dari sebuah buku teks pelajaran yang akan di buat.
Pada artikel ke 5, menjelasan aspek-aspek yang harus ada dalam penyusunan buku teks pelajaran seperti dari unsur-unsur/komponen2 mulai dari isi, unsur kegrafikaan, aspek keterbacaan, metode, bahasa serta ilustrasinya.
Kami juga mewawancarai seorang penulis berikut hasil wawancara kami:
Tema : Pengalaman Menulis Buku Pelajaran
Narasumber : Dra.Gusti ayu Ekawali S.pd
Waktu : 18:30 – 19:00 WIB
Tanggal : 01 – oktober - 2012
Tempat : di Rumah Narasumber
Tujuan dari wawancara ini adalah untuk membandingkan antara artikel diatas tentang menulis buku teks pelajaran dengan hasil wawancara kami dengan penulis buku.
Tujuan dari wawancara ini adalah untuk membandingkan antara artikel diatas tentang menulis buku teks pelajaran dengan hasil wawancara kami dengan penulis buku.
Hasil wawancara :
Buku teks berasal dari istilah text book dalam bahasa Inggris yang oleh Encols dan Sadily diterjemahkan sebagai buku pelajaran. Buku teks dalam hal ini mencakup semua jenis buku yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan proses pembelajaran. Buku teks merupakan buku pelajaran dalam bidang studi tertentu yang merupakan buku standar disusun oleh para ahli/pakar dalam bidang tersebut untuk maksud dan tujuan instruksional yang diperlengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami para pemakainya di sekolah-sekolah/ perguruan tinggi sehingga dapat menunjang sesuatu program pengajaran yang terdiri atas dua tipe (buku pokok dan tambahan).
Kami mewawancarai seorang penulis buku teks pelajaran,beliau memberitahu bahwa membuat/menulis sebuah buku teks pelajaran itu rada-rada susah. Tidak semudah membuat makalah yang kebanyakan di lakukan para mahasiswa meng COPAS dari internet,”kata beliau”. Beliau tertarik menulis buku pelajaran sejak tahun 2006 sampai sekarang 2012. Beliau menulis 4 buku, di antara lain nya “Sejarah,kewirausahaan,IPS SMK, dan seni budaya untuk SMK. Karna beliau berprofesi sebagai Guru SMA dan SMK swasta di Jakarta dan depok. Beliau menulis semua buku tersebut menggunakan bahasa Indonesia, tidak ada bahasa inggris nya.
Beliau mendapatkan inspirasi menulis buku itu dari Kegiatan MGMP dan kelompok dari guru-guru bidang studi. Dari situ lah beliau mendapatkan inspirasi untuk menulis sebuah buku teks pelajaran. Beliau berpesan untuk kepada orang tua murid untuk di tuntut memilih buku yang baik untuk anak-anak nya belajar. Karna di jaman sekarang sudah ada buku-buku teks pelajaran yang berisi kan materi porno/tidak layak di lihat anak-anak. Buku-buku beliau ini segmentasi nya sudah sangat jelas, berusaha dalam rangka intern untuk memenuhi kebutuhan siswa di kalangan anak didik sendiri. Beliau selalu berpesan untuk selalu memberi kritik dan saran pada anak-anak/orang tua yang membaca buku nya. Di karenakan kritik dan saran akan membantu untuk kesempurnaan sebuah buku pelajaran tersebut.
Untuk para orang tua biasakan lah memperkenalkan buku kepada anak-anak nya di usia dini, supaya memicu anak untuk gemar membaca,”kata beliau”. Beliau dalam keseharian nya di tempat mengajar , melihat anak murid yang kurang mampu tidak mampu membeli buku teks pelajaran, beliau menyuruh murid-murid nya untuk memfotocopy, karna semua murid wajib mempunyai buku teks pelajaran. Beliau berpesan kepada pemerintah untuk memberikan sumbangan berupa buku-buku pendukung atau memperbolehkan untuk meminjam kepada masyarakat umum. Karna semua orang berhak mendapatkan buku untuk belajar, kata pepatah “ Buku adalah gudang nya ilmu pengetahuan” kata-kata itu yang membuat beliau berupaya untuk murid-murid nya agar mempunyai buku teks pelajaran walaupun fotocopy an. Harapan beliau terhadap pemerintah maupun terhadap masyarakat untuk menyambut baik,serta memberikan motivasi dan mengadakan lokakarya lebih jauh untuk penulisan buku teks pelajaran. Sekian dan terima kasih.
KESIMPULAN ANALISIS ARTIKEL DENGAN HASIL WAWANCARA
Dari penjabaran diatas,dapat simpulkan dalam menyusun buku teks pelajaran:
Dalam wawancaranya penulis mengatakan masih ada buku yang tak layak dipakai seperti terkandungnya kata-kata tak senonoh dalam buku ajar. Ini mengartikan bahwa dalam penulisan buku, aspek materi sekaligus aspek bahasa.
Aspek materi :
Berikut yang harus diperhatkan dalam penulisan buku teks dalam segi materi yang di kandung :
1. Materi yang dikumpulkan memuat sekurang kurangya materi minimal yang harus dikuasai peserta didik
2. Isi materi harus relevan dengan tujuan dan sesuai dengan kemampuan yang akan dicapai
3. Materi sesuai dengan ilmu pengetahuan yang bersangkutan
4. Materi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
5. Materi sesuai dengan jenjang dan sasaran
6. Isi dan bahan mengacu pengembangan konsep, prinsip, teori
7. Pada materi tidak mengandung muatan politis maupun hal yang berbau SARA
Sesuai apa yang dikatakan penulis tadi , maka buku ajar yang didalamnya terkandung kata-kata tak senonoh tersebut, tidak memenuhi aspek kelayakan materi di point 5 diatas yaitu materi sesuai dengan jenjang dan sasaran.
Aspek bahasa :
Dalam aspek kebahasaan, yang perlu diperhatikan :
1. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
2. Menggunakan kalimat yang sesuai dengan kematangan dan perkembangan sasaran pembaca
3. Menggunakan istilah, kosakata, indeks, simbol yang mempermudah pemahaman pembaca
4. Menggunakan kata kata terjemahan yang dibakukan
Terkait dengan kata-kata yang tidak senonoh, maka aspek bahasa merupakan aspek yang paling terkait dengan kesalahan tersebut. Dalam point 1 dan 2 di atas menyebutkan harus menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar yang berarti penulis harus dapat memilih kata-kata yang sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku sekaligus juga memerhatikan tingkat kematangan sasaran pembaca.
Maka dari itu aspek materi dan bahasa dalam penulisan buku teks, merupakan hal pokok dalam penulisan yang harus diperhatikan penulis.
http://edukasi.kompasiana.com/2010/05/15/cara-mudah-menulis-buku/
http://media.kompasiana.com/buku/2011/01/11/teknik-menyusun-buku-teks/
http://aguswuryanto.wordpress.com/2010/09/02/pembuatan-buku-teks-pelajaran/
http://fikarsul10.blogspot.com/2012/06/makalah-penulisan-bahan-ajar-dan-buku.html
http://sawali.info/2007/07/15/menulis-buku-teks/
Daftar Pustaka
http://media.kompasiana.com/buku/2011/01/11/teknik-menyusun-buku-teks/
http://aguswuryanto.wordpress.com/2010/09/02/pembuatan-buku-teks-pelajaran/
http://fikarsul10.blogspot.com/2012/06/makalah-penulisan-bahan-ajar-dan-buku.html
http://sawali.info/2007/07/15/menulis-buku-teks/