Lulusan Teknologi Pendidikan masuk pada kategori adopter apa ?
Itulah bunyi salah satu pertanyaan pada forum diskusi mata kuliah DIP atau Difusi Inovasi Pendidikan. Pertanyaan lainnya adalah apa hubungan innovativeness dengan kategori adopter. Di forum itu juga ditugaskan untuk mendata jawaban pada pertanyaan “Lulusan Teknologi Pendidikan masuk pada kategori adopter apa ?”Nah, jadi sudah tahu kan apa yang kan kita bahas.
Hmm, sebelum langsung membahas apa hubungan innovativeness dengan kategori adopter, ada baiknya kita mulai dengan apa itu innovativeness dan apa itu kategori adopter.
Innovativeness - (the degree to which an individual or other unit of adoption is relatively earlier in adopting new ideas than other member of a system) (Everett M Roger)
Jadi dapat dikatakan innovativeness adalah kemampuan individu/kelompok yang relatif lebih awal dalam mengadopsi ide-ide baru dibanding orang lain. Sedangkan kategori adopter adalah sebuah kurva yang menunjukkan/mengelompokkan orang/kelompok ke dalam beberapa tipe sesuai seberapa cepatkah individu dapat menerima sebuah ide-ide.
Jadi dapat dikatakan innovativeness adalah kemampuan individu/kelompok yang relatif lebih awal dalam mengadopsi ide-ide baru dibanding orang lain. Sedangkan kategori adopter adalah sebuah kurva yang menunjukkan/mengelompokkan orang/kelompok ke dalam beberapa tipe sesuai seberapa cepatkah individu dapat menerima sebuah ide-ide.
Kategori adopter sendiri terdiri dari :
a. pencetus (innovators)
Walaupun mempunyai persentasi rendah, namun karena dalam kurva tadi letaknya di sisi paling kiri (bernilai positif) maka diyakini bahwa sifat-sifat orang-orang yang tergolong kelompok ini sangat menguntungkan bagi pembaharuan dan perubahan.
b. pengguna dini (early adopters)
Julukan lain dari pengguna dini adalah rasa hormat (respect). Berbeda dengan pencetus yang berada(seolah-olah) di luar lingkaran masyarakat biasa, pengguna dini biasanya dapat berintegrasi dengan baik dengan khalayak dini dan khalayak lambat. Ditinjau dari jumlahnya yang lebih banyak dibandingkan dengan pencetus (13,5%), serta alasan karakteristiknya, pengguna dini dapat menjadi penyambung lidah yang baik bagi suatu pembaharuan dan perubahan.
c. khalayak dini (early majority)
Khalayak dini adalah orang kebanyakan yang lebih maju, di atas rata-rata, tetapi mereka memerlukan waktu yang lebih lama untuk memutuskan menerima suatu pembaharuan dan perubahan. Biasanya mereka cenderung mengikuti tokoh atau panutan mereka tanpa pamrih.
d. khalayak lambat (late majority)
Sesuai dengan namanya, maka masyarakat tergolong khalayak lambat memerlukan waktu yang sangat lama untuk menerima pembaharuan dan perubahan. Mereka juga memiliki kecenderungan untuk menolaknya. Kerja keras, motivasi dan terkadang tekanan pada mereka sering kali perlu dilaksanakan agar mereka mau menerima pembaharuan dan perubahan. Mereka jarang tertarik terhadap sesuatu hal yang baru dengan cara mengungkapkan alasan yang tidak masuk akal atau tidak jelas.
e. kelompok terpencil (laggards)
Kelompok terpencil tidak selalu diartikan sebagai kelompok orang atau masyarakat yang menghuni daerah terpencil, namun masyarakat terpencil dapat terbentuk di kota-kota besar. Mereka disebut terpencil karena alasan persepsi atau pola berpikir.
Oke, nah sekarang saatnya kita menyimpulkan apa hubungan antara Innovativeness dengan kategiri adopter. Hubungannya adalah kemampuan individu/kelompok dalam menerima ide baru tetntunya berbeda-beda tingkat kecepatannya dan lalu berdasarkan kecepatan itulah individu/kelompok tadi digolongkan kedalam katergori adopter yang meliputi pencetus (innovators), pengguna dini (early adopters), khalayak dini (early majority),khalayak lambat (late majority), dan kelompok terpencil (laggards)
Oke sekarang kita lihat hasil data dari forum diskusi, dimulai dari chart yang menampilkan hasil pilihan anggota forum facebook.......
Nah, biar gampang liat datanya, juga disediakan tabel nya juga
Bisa dilihat dari data diatas, mayoritas anggota forum yang menjawab memilih innovators dengan jumlah 13 orang(38%). Disusul dengan early adopters dengan jumlah 7 orang (20%). Kalau yang lainnya tinggal liat di tabell atau chart pie diatas.
Kenapa data tersebut bisa demikian, inilah alasan yang dikemukakan pada forum .....
Disini, kita bisa liat presentase alasan yang dikemukakan oleh anggota forum yang memilih innovators. 4 orang memberikan alasan unutk mempermudah pembelajaran sehingga ia memilih innovators dan 4 orang lagi mempunyai alasan agar dapat membuat inovasi dibidang pendidikan. Namun, kenapa yah ada yang tidak memberikan alasan hheheheh.
Pada kenampakan pada chart diatas dapat dihal 3 orang memiliki alasan ingin menjadi pelopor dan 1 orang beralasan dengan inovasi dapat memcahkan masalah pembelajaran. sisanya tak memberikan alasan.
Nah, yang terakhir dapat kita lihat masing-masih chart memiliki 1 alasan yaitu mengatasi masalah belajar dan kapasitas diri yang masing2 alasan diberikan oleh 1 orang.
Bagaimana ? Jadi dapat saya simpulkan bahwa innovators paling banyak dipilih oleh anggota yang menjawab sebesar 38%. Alasan yang paling menonjol adalah ingin mengatasi masalah pembelajaran. Tapi kenapa yah gk ada yang memilih laggards ? heheheheh. Tapi sepertinya pada komentar diforum masih ada yang belum yakin pada pilihannya, maksudnya masih ragu2.
Dan sebenarnya tidak semua orang harus berada pada kategori innovators. kenapa? Karena jika smeua orang berada pada kategory innovators siapa yang mengisi early adopters (orang mengadopsi pertama). maka dari itu seperti yang telah tergambarkan pada gambar paling atas bisa dilhat berapa persen orang yang berada pada tiap2 kategori